DENTUMNEWS.COM,Tangerang | Masyarakat tentu menginginkan adanya pembangunan infrastruktur yang layak dan berkualitas di wilayahnya masing-masing. Namun, harapan itu tampaknya belum sepenuhnya terwujud di Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.Selasa,(04/11/2025).
Proyek pemasangan U-Ditch yang berlokasi di Kampung Ciakar RT 002/001, Desa Ciakar, diduga dikerjakan secara asal-asalan. Pasalnya, pekerjaan tersebut dinilai tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditetapkan serta tidak memperhatikan keselamatan kerja.
Dalam pantauan awak media, ditemukan bahwa ditak terlihat adanya lantai kerja beton setebal sekitar 5 cm di bawah saluran U-Ditch. Padahal, keberadaan lantai kerja memiliki fungsi penting untuk menjaga kestabilan konstruksi, mencegah penurunan (settlement), serta memastikan kemiringan saluran agar air dapat mengalir dengan lancar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Bukan itu saja para pekerja tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sesuai standar K3, seperti helm proyek, rompi, dan sepatu boot. Kondisi ini menunjukkan lemahnya penerapan prosedur keselamatan kerja oleh pihak pelaksana.
Berdasarkan informasi dari papan proyek, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh CV. Putra Mulya Jaya dengan nilai anggaran sebesar Rp99.420.000, yang bersumber dari dana Kecamatan Panongan.
Saat dikonfirmasi, salah satu pekerja di lokasi mengaku tidak mengetahui siapa pelaksana kegiatan tersebut.
“Untuk pelaksananya saya kurang tahu, Pak,” ujar salah seorang pekerja singkat.
Sementara itu, Rohman, selaku pengawas pekerjaan, menyebutkan bahwa proyek tersebut dikerjakan oleh seseorang bernama Mitet. Namun, ketika awak media mencoba menghubungi Mitet melalui telepon dan pesan WhatsApp, yang bersangkutan tidak memberikan respons.
Seorang warga setempat turut mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelaksanaan proyek tersebut.
“Tanah bekas galian ditaruh di tengah jalan, jadi warga yang mau lewat susah. Kalau saya tidak tegur, mungkin tanah itu dibiarkan saja,” ujar salah satu warga.
Kondisi tersebut menimbulkan dugaan bahwa proyek pemerintah yang dilaksanakan oleh pihak ketiga ini tidak memperhatikan kualitas maupun aspek keselamatan kerja. Lemahnya pengawasan dari pihak terkait juga disinyalir menjadi penyebab rendahnya mutu pekerjaan di lapangan.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kontraktor maupun Kecamatan Panongan belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pekerjaan asal-asalan tersebut
Penulis : Rudy
Editor : Redaktur


















