DENTUMNEWS.COM,Tangerang | Ketegangan terkait dugaan kecurangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 32 Kabupaten Tangerang masih belum mereda. Dua hari pasca-aksi unjuk rasa yang melibatkan ratusan warga Curug Wetan pada Sabtu (12/7), belum ada pernyataan resmi dari pihak Dinas Pendidikan Provinsi Banten maupun Gubernur Banten.Senin (14/07/2025).
Aliansi Masyarakat Bersatu Curug (AMBC), yang menginisiasi aksi tersebut, menyatakan bahwa masyarakat kecewa terhadap minimnya respon dari pihak berwenang. Seorang perwakilan aliansi menyebut bahwa warga menuntut kejelasan dan transparansi, serta meminta adanya langkah konkret dari pemerintah daerah.
Menurutnya, terdapat berbagai kejanggalan dalam proses seleksi SPMB yang menimbulkan dugaan kuat adanya pelanggaran. Ia menyatakan bahwa masyarakat memiliki sejumlah informasi pendukung untuk mendasari tuntutan mereka, namun lebih lanjut ia berharap agar lembaga resmi melakukan pemeriksaan menyeluruh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kekecewaan warga juga semakin memuncak karena Kepala Sekolah SMAN 32 tidak hadir di lokasi saat aksi berlangsung. Massa yang berharap mendapat penjelasan langsung merasa diabaikan. Hingga kini, pihak sekolah belum memberikan pernyataan tambahan selain bantahan yang sebelumnya disampaikan secara singkat.

Beberapa orang tua calon peserta didik yang merasa dirugikan bahkan mulai mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum apabila tidak ada penyelesaian dari pihak berwenang.
“Kami ingin keadilan untuk anak-anak kami. Jika tidak ada penyelesaian dari pemerintah, kami siap mencari jalur lain,” ujar salah satu orang tua peserta aksi.
Situasi di sekitar SMAN 32 masih dijaga oleh aparat keamanan untuk mengantisipasi potensi aksi lanjutan. Sementara itu, warga juga menyayangkan sikap diam dari Gubernur Banten. Mereka menilai, sebagai pemangku kebijakan yang mengesahkan sistem SPMB, Gubernur seharusnya bersikap lebih responsif terhadap gejolak yang muncul di masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten terkait permintaan audit SPMB di SMAN 32, meski tekanan publik terus menguat.
Penulis : Muhedi
Editor : Redaksi


















