DENTUMNEWS.COM,Tangerang | Sore itu, suasana di Saung Sahara, Kecamatan Curug, tampak berbeda dari biasanya. Kursi-kursi kayu tertata rapi, dan warga mulai berdatangan dengan senyum hangat. Di tengah udara sejuk, Anggota DPRD Provinsi Banten Komisi III dari Fraksi PKS, Rispanel Arya, ST., MM, menggelar kegiatan Reses Masa Persidangan I Tahun 2025–2026.Kamis,(30/10/2025).
Namun, kali ini bukan sekadar pertemuan formal antara wakil rakyat dan konstituen. Reses di Saung Sahara berubah menjadi ajang dialog terbuka, tempat warga berbagi cerita, harapan, dan keresahan tentang pembangunan di wilayahnya.

Rispanel hadir bukan hanya sebagai pejabat, tapi sebagai sahabat yang ingin mendengar langsung denyut kehidupan masyarakat Curug. Dengan gaya santai, ia mengajak warga berbicara tentang banyak hal — mulai dari ekonomi daerah, peluang usaha, sampai potensi wisata lokal yang masih bisa dikembangkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau kita mau daerah ini maju, ya harus mulai dari hal kecil. Misalnya jaga kebersihan, ramah sama pengunjung, dan ikut bangga sama kampung sendiri,” ujar Rispanel dengan nada ringan.
“Memang urusan pariwisata itu tanggung jawab kabupaten, tapi bukan berarti kita nggak bisa ikut berperan. Justru kalau masyarakatnya kompak, hasilnya bisa lebih terasa,” tambahnya dengan senyum.
Sebagai anggota Komisi III yang membidangi keuangan dan perekonomian daerah, Rispanel melihat pariwisata sebagai salah satu potensi ekonomi yang bisa digerakkan dari bawah. Ia pun mendorong terbentuknya kelompok masyarakat sadar wisata agar Curug punya wajah baru — bersih, tertib, dan menarik untuk dikunjungi.
Suasana semakin hangat ketika beberapa tokoh masyarakat dan aktivis lokal turut berbagi pandangan. Hadir di antaranya Komunitas Urang Curug (KUC), Aktivis LSM HARIMAU, serta rekan-rekan jurnalis yang ikut meliput jalannya kegiatan. Diskusi berlangsung akrab, penuh tawa tapi tetap serius membahas persoalan sosial dan ide pengembangan ekonomi lokal.


Bagi warga, kesempatan ini terasa berharga. Mereka bisa menyampaikan aspirasi langsung tanpa harus menunggu forum resmi. “Senang, Pak Dewannya mau turun langsung. Jadi kami bisa curhat soal kondisi di sini,” ucap seorang warga dengan senyum lega.
Kegiatan reses diakhiri dengan doa bersama, menjadi penutup yang sederhana namun penuh makna. Di bawah langit sore Curug, pertemuan itu meninggalkan pesan bahwa pembangunan bukan hanya soal kebijakan, tapi tentang kebersamaan dan kemauan untuk bergerak bersama.
Penulis : Muhedi
Editor : Redaktur


















