TANGERANG, DentumNews | Pengerjaan Penggalian dan Penarikan kabel pln di jl.Raya serang Km.10 Pos bitung desa kadu menuai protes dari warga bahwa menurut warga setempat tidak ada pemberitahuan kepada RT dan RW terkait penggalian dan Penarikan kabel pln di wilayah nya (24/7/2023).
Berawal persoalan dari protes tersebut ketika turab di wilayah Rt.01 Rw.04 Desa Kadu yang di bangun setahun lalu di bongkar dan di gali sehingga tanah galian menutupi saluran pembuangan air warga oleh pihak vendor pln, tanpa ada prmberitahuan terlebih dahulu ke lingkungan.
Warga khawatir akan terjadi longsor dan banjir manakala ini menjelang musim hujan, warga merasa turab tersebut berasal dari dana desa, pihak vendor belum melakukan sosialisasi dan ijin kepada pihak desa. terkait pembongkaran sehingga sempat adu mulut dengan salah seorang yg mengaku pihak pelaksana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Warga juga mengeluhkan kemacetan lalin di jalan semakin parah karna adanya Pekerjaan Penggalian dan Penarikan kabel pln yg saat ini sedang di kerjakan.
Pihak vendor yang di temui media dan namanya tidak disebutkan di lokasi tidak bersedia memberikan tanggapan bahkan meninggalkan awak media ,tanpa peduli nasib warga kadu akibat pekerjaan tersebut.
Menurut Andi yang mengaku sebagai pelaksana pekerjaan penggalian dan penarikan kabel pln tersebut mengatakan” vendor tidak serta merta meminta ijin lingkungan, karena yang meminta ijin tersebut adalah pemenang tender ujar andi saat di temui media di lokasi.
Andi mengatakan, “Bahwa pekerjaan ini sudah berkoordinasi dengan PUPR pusat , PU propinsi, dan kabupaten sehingga tugas vendor hanya menjalankan tugas pekerjaan saja” ungkapnya.
Andi juga mengatakan bahwa pihak vendor hanya membantu memindahkan kabel yang ada di lokasi pelebaran jalan tersebut agar tidak terganggu saat pengerjaan.
Andi yang mengaku perwakilan vendor tidak bisa memberikan dan menunjukkan surat tugas kepada warga, LSM, Ormas dan Petugas Kasospol hal ini menjadi pertanyaan besar diduga sebagai backing.
Pertanyaannya dana pemindahan dari mana ya ko bisa tidak ada anggaran? Dan hanya di bebankan kepada vendor, untuk pengerjaannya masuk Akalkah?.
Diketahui pekerjaan tersebut akan selesai di bulan desember nanti jadi secara shceduling perlu untuk di antisipasi mana kala perubahan iklim dimana curah hujan akan lebih lebat di bulan , September, dan Nopember, serta Desember.
Pengerjaan penggalian dan penarikan kabel pln yang menyerap Anggaran yang besar berasal dari uang rakyat dan dianggarkan melalui APBN .dan di kerjakan oleh PLN serta melibatkan verdor ,saat ini sedang berlangsung seharusnya, pengerjaan perlu untuk memberitahu lingkungan sekitar mana kala akan terganggu Aktifitas ke seharian.
Pemberitahuan yang di maksud baik dari pelaksana maupun bersurat kepihak lingkungan serta Desa yang notabennya keseharian melakukan aktifitas dan bersinggunggan langsung dengan pekerjaan tersebut.
Warga juga mempertanyakan rambu-rambu jalan sebagai bukti bahwa ada pekerjaan.
Diketahui pihak vendor yaitu PT. AYURA, PT.ARUN, PT.LINAR tidak melakukan, hanya mengacu pada koordinasi yang di buat oleh PUPR pusat PU (Pekerjaan Umum ) Provinsi dan PU (Pekerjaan Umum) Kabupaten .
Ardiansyah sebagai kepala Desa Kadu, tidak memberikan tanggapan bahkan hanya berdiam mana kala warganya sudah protes.
Begitu juga Sekcam Curug yang ditemui media saat ada acara di Desa Kadu.
Adapun permintaan warga sebagaimana di utarakan diatas, ” Agar tidak sembarang melakukan pembongkaran, dan memperhatikan Aspek sosial, dan tenaga kerjanya.
Pertemuan tersebut di hadiri , Perwakilan vendor, sasospol, ketua Rt, warga, assosiasi masyarakat kadu, lsm, ormas, dan media.
Dengan terbitnya berita ini agar pihak terkait dapat menindaklanjutinya.
Penulis : Tim
Editor : Redaktur