Connect with us

Internasional

Maroko, Tim yang Paling Dicintai di Piala Dunia 2022

Diterbitkan

on

Sumber Foto : Ekspresi skuad Maroko di babak adu penalti lawan Spanyol, Piala Dunia 2022 (c) AP Photo/Luca Bruno

Maroko, DentumNews | mengejutkan dunia. Perwakilan tim dari Afrika ini berhasil mencapai babak semifinal Piala Dunia 2022 dan membuat mereka jadi tim yang paling dicintai.

Pencapaian itu terasa spesial berkali-kali lipat dari berbagai sisi. Pertama, semifinal menjadi pencapaian terbaik Maroko dari total enam partisipasi di Piala Dunia.

Kedua, Maroko menjadi tim Afrika pertama yang mencapai babak semifinal. Ketiga, Maroko berada di empat besar dengan mengalahkan tim-tim unggulan, seperti Portugal, Spanyol, dan Belgia.

Faktor-faktor itu yang membuat pelatih timnas Maroko Walid Regragui yakin orang-orang di seluruh dunia kini mendukung tim berjuluk Singa Atlas.

Baca Juga :  15 Rekomendasi Film  Komedi Buat Keluarga di Akhir Tahun

Pernyataan Regragui itu jelas sangat mungkin terjadi. Orang-orang pada dasarnya selalu berharap ada cerita-cerita heroik saat tim yang tidak diunggulkan menggulingkan tim favorit.

Maroko punya semua aspek yang membuat mereka tidak diunggulkan. Maroko bukanlah tim bertabur bintang dan juga bukan negara yang kaya.

“Kami adalah tim yang dicintai di Piala Dunia tahun ini karena kami menunjukkan kepada dunia bahwa sukses tidak melulu memerlukan banyak pemain bintang dan uang yang banyak,” ucap dia dilansir dari ESPN.

Baca Juga :  Kasus Tabrakan di Nagreg, Ini Alasan Kolonel Priyanto Buang Korban di Sungai

Pencapaian Maroko yang ajaib itu ditegaskan oleh Regragui bukanlah sebuah keajaiban. “Tidak ada keajaiban di sini,” katanya.

“Tapi bagaimanapun, kami telah mengalahkan Belgia, Spanyol, dan Portugal tanpa kebobolan. Kami telah membuat orang-orang sekitar kami, masyarakat Afrika, dan banyak orang jadi bahagia,” lanjut Regragui.

Maroko melewati lima laga dengan sekali kebobolan, itu pun karena gol bunuh diri kontra Kanada. Sisanya, Maroko melumat Belgia (2-0), Spanyol (0-0, 3-0 penalti), dan Portugal (1-0).

Baca Juga :  Aliansi Masyarakat Adat Papua (AMAP) menggelar aksi Patung Kuda
Amnesty Internasional Stop Berpolitik

Yassine Bounou, kiper Maroko yang menjadi pahlawan pada babak 16 besar lalu, turut mengatakan bahwa timnya saat ini punya mentalitas kuat. Generasi emas Maroko tak mau menganggap diri mereka inferior di depan tim-tim besar Eropa.

“Maroko siap menghadapi siapapun di dunia,” kata Bounou.

“Kami telah mengubah mentalitas generasi setelah kami. Mereka tahu bahwa pemain-pemain Maroko dapat menciptakan keajaiban,” sambungnya.

(RED)


Sumber Artikel : Bola.Net

Lanjut membaca
Advertisement
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *