DENTUMNEWS.COM,Tangerang | Proyek perbaikan saluran air di Jalan Lingkungan RW 10, Desa Cukanggalih, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, menjadi sorotan publik. Pekerjaan pembangunan turap yang dikerjakan oleh CV. Wildan Sentosa dengan anggaran Rp 99.783.000 dari APBD Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2025, diduga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai standar.Kamis,(18/09/2025).
Hasil pantauan di lapangan memperlihatkan banyak kejanggalan. Batu dipasang tidak rapat dan tidak beraturan, masih ada celah besar yang tidak terisi adukan semen, serta pondasi dasar yang tidak jelas. Bahkan, sebagian susunan batu hanya ditumpuk tanpa pengikat yang kuat sehingga rawan retak atau roboh.

Kondisi makin diperburuk dengan penggunaan adukan semen yang tidak sesuai perbandingan standar bahan. Komposisi pasir dan semen terlihat tidak seimbang, membuat adukan rapuh dan tidak mampu merekatkan batu dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, para pekerja di lokasi tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Keselamatan kerja terabaikan, sementara pengawasan dari pihak kecamatan maupun pelaksana proyek juga tidak terlihat di lapangan.
Suparta, aktivis dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Harapan Rakyat Indonesia Maju (HARIMAU), menilai kondisi ini sangat memprihatinkan.
“Kami melihat pekerjaan ini benar-benar jauh dari standar kualitas. Adukan semen tidak sesuai perbandingan, pondasi tidak jelas, bahkan susunan batunya banyak yang berlubang. Ditambah lagi pekerja tidak dibekali APD, sementara pengawas dan pelaksana dari kecamatan tidak ada di lokasi. Dengan kondisi seperti ini, bangunan bisa ambruk kapan saja saat debit air meningkat. Anggaran yang digunakan besar dan berasal dari pajak rakyat, jadi seharusnya tidak boleh dikerjakan asal-asalan. Kami mendesak pihak kecamatan maupun dinas terkait segera turun tangan dan menindak tegas kontraktor jika terbukti lalai,” tegas Suparta.


LSM HARIMAU menekankan, pembangunan seharusnya mengutamakan kualitas serta manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Jika mutu pekerjaan terus diabaikan, maka proyek ini hanya akan membuang anggaran tanpa hasil yang berarti.
Proyek dengan volume pekerjaan sepanjang 116 meter, lebar 1,25 meter, dan waktu pelaksanaan 30 hari kalender ini dikhawatirkan tidak akan bertahan lama jika pengerjaannya tetap dibiarkan tanpa evaluasi.
Penulis : Muhedi
Editor : Redaktur


















