DENTUMNEWS.COM,Tangerang | Proyek pemeliharaan jalan aspal (hotmix) yang berlokasi di Kelurahan Babakan RT 03/05, Kelurahan Legok, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, diduga tidak dikerjakan sesuai spesifikasi teknis dan standar mutu. Proyek yang dilaksanakan oleh pihak kontraktor CV. Al-Al Farizi ini menuai sorotan karena diduga mengurangi ketebalan lapisan aspal yang seharusnya.
Proyek yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tangerang tahun 2025 tersebut tercatat memiliki nilai kontrak sebesar Rp99.650.000, yang disalurkan melalui Kecamatan Legok. Ironisnya, meskipun anggaran terbilang cukup besar, kualitas pekerjaan di lapangan justru memicu kecurigaan publik.

Dugaan pelanggaran mencuat setelah sejumlah warga dan pemerhati pembangunan di wilayah tersebut menyoroti tipisnya lapisan hotmix yang digelar. Beberapa warga menyebut bahwa ketebalan aspal tampak jauh dari standar, bahkan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, tidak tampak pengawasan teknis yang ketat di lapangan saat pelaksanaan proyek berlangsung. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pihak pelaksana leluasa mengurangi kualitas dan kuantitas material demi meraup keuntungan lebih.
Yang lebih memprihatinkan, pada bagian bawah papan informasi proyek jelas tertulis:
“PROYEK INI DIBIAYAI DARI PAJAK YANG ANDA BAYAR”
Tulisan tersebut seakan menjadi pengingat bahwa setiap rupiah dari proyek ini bersumber dari uang rakyat. Maka, proyek tersebut semestinya dikerjakan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan aturan teknis yang berlaku, bukan malah dijadikan ladang keuntungan sepihak.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak kontraktor maupun instansi terkait Kecamatan Legok. Diharapkan pihak pengawas dari kecamatan maupun dinas teknis segera melakukan evaluasi dan audit lapangan untuk memastikan proyek tersebut benar-benar sesuai dengan spesifikasi.
Publik berharap agar pelaksanaan proyek pemerintah dapat berjalan transparan, akuntabel, dan berpihak kepada kepentingan masyarakat, bukan justru menjadi ajang penyimpangan anggaran.
Penulis : Rudy_ara
Editor : Red


















