Tangerang, DentumNews | Setiap masyarakat pasti menginginkan pembangunan di wilayahnya. Usulan demi usulan telah dilakukan dan hingga akhirnya terealisasi pembangunan saluran air Turab /drainase, namun sangat di sayangkan proyek tersebut tidak ada papan informasi publik yang tidak tau sumber anggaran dari mana ,Kamis (09/11/2023)
Hal ini dikarenakan lemahnya pengawasan dari dinas terkait. Saat awak media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengontrol proyek tersebut pekerjanya tidak di lengkapi Dengan k3 seakan melalaikan aturan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah,
Bukan itu saja pemasangan turab tersebut diduga tidak memakai sepatu hal tersebut dilakukan untuk mengurangi spesifikasi demi meraup keuntungan yg sangat besar bagi para kontraktor nakal,
Seharusnya PPTK dinas mengecek pekerjaan tersebut sudah sesuai atau belum jangan sampai memberikan ruang bagi kontraktor nakal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat di konfirmasi salah satu pekerja beliau mengatakan “untuk pelaksananya saya tidak tahu pak, saya hanya pekerja kalau k3 saya hanya di kasih 2 oleh pihak mandor” ucapnya.
Masih dilokasi yang sama GNP-Tipikor Yasin S dan Ahmad Djaeni menegaskan terkait proyek tersebut,
“Ini proyek pemerintah apa proyek siluman. Karna tidak ada nya papan informasi publik, disini saja kita sudah bisa menilai pihak kontraktor sudah menyalahi aturan undang-undang KIP Keterbukaan informasi publik,saya berharap dinas terkait turun langsung ke lokasi untuk mengecek proyek tersebut karena anggaran tersebut dibiayai dari hasil pajak masyarakat yang harus di pertanggung jawabkan “tegasnya.
Lebih lanjut Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM PPUK) Gunawan mengatakan.
“Pekerjaan tersebut sungguh sangat tidak sesuai karena kami menduga pihak kontraktor berupaya mengurangi spek untuk mengambil keuntungan yg sangat besar, pekerja nya pun tidak di lengkapi dengan K3, sangat miris proyek pemerintah melalaikan keselamatan para pekerja. Dan di lokasi tidak ada pelaksana mau pun pengawas dari dinas terkait. Ada permainan apakah antara dinas dan kontraktor nakal ini, “pungkasnya.
Masih dilokasi yang sama Septrian Ketua Ormas Laskar Merah Putih Kecamatan Legok Berujar, dilokasi ini saya miris, ini sudah memasuki musim penghujan karna tumpukan tanah dari hasil galian untuk pekerjaan turab ini tidak dibersihkan atau dikumpulkan dalam karung dikhawatirkan akan terjadi licinnya jalan karna tanah terbawa air hujan, dan jika terjadi seperti itu siapa yang bertanggung jawab atas kejadian itu, dimana pihak dinas terkait seakan tutup mata dan dibiarkan saja seperti ini, dengan atas kejadian ini segera kami akan mengirimkan surat ke dinas terkait agar tidak ada kontraktor nakal seperti ini bahkan bisa membahayakan warga lingkungan jika dibiarkan melakukan pekerjaan yang tidak mementingkan keselamatan pekerja maupun warga lingkungan. “Pungkasnya.
Untuk dinas terkait belum dapat di konfirmasi.
Penulis : YOLISA THASKIYAH