Tangerang, DentumNews | Proyek peningkatan jalan Curug Carang Pulang, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang diduga dikerjakan tak sesuai spesifikasi, standart maupun kualitas.
Berdasarkan papan informasi yang terpasang, proyek tersebut dilaksanakan oleh CV. Usaha Baru dengan anggaran senilai Rp. 2.837.070.800.,- dengan waktu pelaksanaan 150 hari kalender, sumber dana dari APBD Kabupaten Tangerang tahun 2022 melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air.
“Kegiatan ini terselenggara atas partisipasi anda membayar pajak”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Begitulah kira-kira tulisan yang tertera di paling bawah papan informasi proyek.
Dari hasil pengamatan Awak Media di lokasi, proyek tersebut diduga dikerjakan tak sesuai R.A.B, pasalnya bakisting yang terpasang tidak sesuai dengan ukuranya, terlihat bakisting disambung menggunakan kayu kaso di bawahnya dan kayu sambungan tersebut posisinya di atas benol. Jum’at, 16/09/2022.


Sedangkan besi dowel yang dipasang tidak di LAS, tapi hanya di ikat dengan tali kawat, besi dowel yang digunakan juga mamakai besi bekas dan berkarat.
Tak hanya itu, kurangnya pengaturan lalu lintas (andal lalin) membuat kemacetan yang parah di sepanjang jalan itu hampir setiap hari.
Perlu diketahui andal lalin ialah Analisis Dampak Lalu Lintas dengan serangkaian kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas dari pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur.


Saat dikonfirmasi, mandor proyek tersebut mengatakan bahwa terkait dengan pengaturan lalu lintas menurutnya sudah di atur, kalau terjadi kemacetan itu memang kondisinya sudah seperti itu setiap harinya.
Sedangkan mengenai penerangan kata dia ada di dalam R.A.B, tetapi dirinya tak dapat menunjukan lampu mana yang menerangi saat pengecoran berlangsung. Ia pun hanya bilang ada namun tak dapat membuktikanya.
Dan mengenai bakisting yang disambung dengan kayu kaso menurut pengakuanya kaso tersebut dipasangnya dibawah benol, tetapi ketika Awak Media untuk kroscek kembali, ia pun menolak dan bersikeras dengan pendirianya.
Disisi lain untuk volume pekerjaan, mandor menjelaskan bahwa proyek itu mempunyai ketebalan beton 25 cm, benol 5 cm dan agregat batu makadam 10 cm, serta diameter panjang jalan 565 meter dengan lebar 6,5 meter.


Kalau bertanya terkait proyek ini menurut mandor bukan wewenangnya, jika ingin bertanya mengenai hal itu, lebih baik tanyakan langsung ke konsultan maupun pelaksana.
“Kalau nanya masalah dowel jangan tanya saya bang, bukan ranah saya, langsung saja ke pelaksana apa konsultanya langsung, saya hanya wakil pelaksana,” Paparnya dengan nada kesal.
Namun, saat ditanya alasan apa pelaksana tidak ada di lokasi, ia menjawab bahwa pelaksana menurut pengakuanya itu ada di lokasi, tapi nyatanya dari awal proyek itu dikerjakan Awak Media tak melihat batang hidungnya.
Sementara itu, teknisi dari plan saat dijumpai dirinya didapati yang mengambil surat jalan dari sopir mobil molen, dan surat jalan tersebut dua-duanya dia yang pegang.
Dikatakan teknisi, surat jalan itu nanti akan di ambil oleh pelaksana di kantor.
“Pelaksananya saya enggak tahu bang, saya ditugaskan ambil surat jalan ini dan catat jam saja,” Jelasnya.
Setelah ditelusuri oleh Awak Media surat jalan tersebut ternyata diberikan kepada mandor/wakil pelaksana.
Disinilah Awak Media Bertanya-tanya, dan diduga ada permainan atau main mata antara pelaksana dengan orang plan, ini akan menjadi tanda tanya besar.
Karena dari sekian banyak proyek, baru kali inilah Awak Media menemui surat jalan dari sopir diberikan kepada teknisi plan, dengan dalih ditugaskan mencatat jam oleh kantor.
Lebih parahnya lagi, ketika Awak Media hendak konfirmasi kepada pengawas, ia malah kabur dengan tergesa-gesa sembari menyalakan kendaraanya.
“Enggak maulah, semua sudah sesuai kok, cek saja sendiri,” Ujarnya dengan terburu-buru.
Seperti inikah sosok pengawas yang ditunjuk oleh Dinas, saat di konfirmasi mengenai proyek tak dapat menjelaskan, bahkan saat Awak Media memintanya untuk kroscek kembali secara bersama-sama, dengan gayanya bak seperti jawara ia menolak dan acuh tak acuh.


Luar biasa, diduga kuat ada dinasti korupsi kosporasi dalam pengerjaan proyek yang nilainya cukup besar tersebut.
Sampai berita ini diterbitkan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang belum dikonfirmasi.
(Cahyo Wahyu Widodo)