Connect with us

Internasional

Puluhan Ribu Pekerja Kereta Api Inggris Mogok Kerja

Diterbitkan

on

Calon penumpang berjalan di Stasiun Manchester Piccadilly di Manchester, Inggris, 20 Juni 2022, menjelang pemogokan nasional oleh pekerja kereta api. (Foto: )

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, aksi mogok kerja kalangan industri akan merusak bisnis selama masa pemulihan akibat pandemi.

Pemerintahannya sedang ditekan untuk berbuat lebih banyak membantu warga Inggris menghadapi hantaman ekonomi terbesar dalam beberapa puluh tahun terakhir di negara itu.

Serikat pekerja mengatakan, aksi mogok kerja karyawan kereta api akan menandai awal dari apa yang disebut dengan “musim panas ketidakpuasan”.

Guru, petugas medis, petugas sampah dan bahkan barista berencana melakukan aksi serupa ketika lonjakan harga makanan dan bahan bakar mendorong inflasi menuju angka 10 persen.

Baca Juga :  AS Selidiki 109 Kasus Terkait Hepatitis Misterius

“Aksi kami akan berlanjut selama diperlukan,” kata Mick Lynch, sekretatis jenderal Pekerja Kereta Api, Maritim dan Angkutan (RMT), kepada pers, Senin.

Johnson mengatakan serikat pekerja merugikan orang-orang yang seharusnya mereka bantu.

“Dengan melanjutkan pemogokan kereta api ini, mereka mengusir para komuter yang sangat mendukung pekerjaan karyawan kereta api, juga mempengaruhi bisnis dan masyarakat di seluruh negara ini,” kata kantor perdana menteri, mengutip pernyataan Johnson yang akan disampaikan kepada kabinet, Selasa.

Baca Juga :  Berikan Prioritas Kepada Konsumen, management Perumahan Panorama Sepatan 1 Selalu Komitmen

Ekonomi Inggris sebelumnya mulai pulih dari pandemi Covid-19, tetapi terancam mengalami resesi akibat kekurangan tenaga kerja, gangguan rantai pasokan, inflasi dan kendala perdagangan pasca-Brexit.Pemerintah mengaku sedang memberikan bantuan ekstra kepada rumah tangga miskin. Namun, mereka juga mengatakan bahwa kenaikan upah di atas angka inflasi akan merusak pondasi ekonomi.

Baca Juga :  Lewat Adu Pinalti, Argentina Juara Piala Dunia 2022

“Tingkat inflasi yang terus meninggi akan jauh lebih berdampak pada penghasilan masyarakat dalam jangka panjang, merusak tabungan dan memperpanjang masa sulit yang sedang kita hadapi,”

Banyak kalangan membandingkan pemogokan di kalangan industri dengan situasi serupa pada dekade 1970-an ketika Inggris menghadapi aksi mogok kerja di mana-mana, termasuk “musim dingin ketidakpuasan” pada 1978-1979.

Sumber: ANTARA

Lanjut membaca
Advertisement
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *