Pandeglang, Dentumnews | Pemasangan Tiang provider Iforte yang berada di Desa Simpang Tiga, RT.004 RW.002, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, disesalkan warga setempat.
Lantaran pemasangan tiang internet itu tanpa sosialisasi ke warga. Sehingga membuat rusak estetika rumah warga dan mengganggu kenyamanan.
Sebab, tiang provider tersebut asal tancap saja di lahan milik warga, tanpa memperdulikan dampak yang akan ditimbulkan dikemudian hari, karena dari beberapa warga, merasa dirugikan dengan keberadaan tiang tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor: 36 Tahun 2013. Tentang pelaksanaan perluasan jaringan telekomunikasi, multimedia, dan informatika.
Di era digitalisasi saat ini, membuat sebagian perusahaan provider internet memperluas jangkauan jaringanya, dari kota besar hingga ke pelosok daerah.
Namun, keberadaan tiang fiber optik Internet terkadang menjadi polemik di tengah masyarakat, pasalnya, selain mengganggu tata ruang kota, banyak juga pemasanganya yang asal tancap dan tidak memikirkan lingkungan sekitar.
Sawiyah, salah satu warga yang merasa dirugikan, ia menyesalkan dengan adanya tiang provider yang diduga milik Iforte, tertancap dihalaman rumahnya tanpa sepengetahuan dirinya.
“Saya mah bingung dengan keberadaan tiang ini, kok main tancap aja, seharusnya ada sopan santun dong, permisi apa gimana gitu,” ujar warga kepada Awak Media. Selasa 29/3/2022.
ia pun berharap, siapapun pemilik tiang tersebut, segera koordinasi dengannya, serta membuat laporan ke desa dan juga bertanggung jawab atas kerugian yang di alaminya.
“Apabila tidak ada itikad baik dari vendor maupun pihak Ivorte, maka dari itu, saya akan menindak lanjuti permasalahan ini kepihak yang berwajib,” tegas Sawiyah kepada Dentumnews.com.
H.Moch Noor Saputra, Kepala Desa Simpang Tiga saat di konfirmasi Awak Media via telepon selluler, beliau mengaku tidak mengetahui keberadaan tiang Iforte di wilayahnya.
“Tiang apa, saya tidak tahu pemasangan tiang itu, sudah urusin saja, bilang ke dia suruh lapor dulu ke desa. Karena sampai saat ini saya belum menerima laporan terkait hal itu,” jelasnya.
Sementara itu, Irvan selaku projeck Ivorte saat di konfirmasi ia mengarahkan Awak Media untuk menghubungi pak Danu.
“Maaf ke pak Danu saja, biar satu pintu ya,” singkat Irvan via pesan singkat.
Sedangkan, Danu Ardiansyah selaku Vendor Iforte, ia menjelaskan bahwa dari hasil pertemuanya dengan yang bersangkutan sudah disampaikan.
“Untuk hasil pertemuan kita, sudah saya sampaikan, dan masih dibahas sama internal kantor,” jawabnya melalui pesan singkat. 28/04.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak Iforte ataupun vendor seolah-olah mengabaikan terkait dengan permasalahan tersebut.
(Cahyo Wahyu Widodo)