Connect with us

Ekonomi

Menjelang Ramadhan, Bahan Bakar Solar Mulai Langka di Tangerang

Diterbitkan

on

Tangerang, Dentumnews | Terjadi kemacetan di SPBU Jalan Raya Serang, Bojong Rt.01 Rw.02 Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.senin 28/3/2022.

Hal tersebut disebabkan adanya antrian kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar jenis solar.

Hal itu membuat awak media langsung mendatangi pihak pengawas SPBU dan menanyakan mengapa hal tersebut dapat terjadi.

Terlihat kemacetan di SPBU Bojong Cikupa, Kabupaten Tangerang

Nugroho pengawas SPBU, ketika dijumpai oleh awak media di ruang kerjanya, beliau menyampaikan bahwa kemacetan itu sudah berjalan hampir dua minggu, namun beberapa SPBU di Tangerang juga mengalami hal yang sama, yaitu mulai terlihat adanya antrian.

Baca Juga :  Bocah Tenggelam di Bendung Cisadane Bogor Ditemukan Tewas

“Terjadinya antrian ini memang sudah dua minggu yang lalu, saya rasa memang sekarang bahan bakar jenis Solar sudah mulai langka di Wilayah Tangerang,” tuturnya.

Penanggung jawab SPBU

Ia pun menambahkan, di SPBU Bojong biasanya memasok tiga puluh dua ribu liter tiap harinya, namun sekarang hanya dua puluh empat ribu liter per hari, untuk bahan bakar jenis Solar sendiri ia batasi pembelianya.

Baca Juga :  Jelang Puasa Dan Idul Fitri Harga Minyak Goreng Masih Mahal

Sementara itu, Kasman penanggung jawab SPBU tersebut membenarkan, bahwa benar terjadinya antrian yang mengakibatkan kemacetan itu sudah Berjalan beberapa hari.

Penanggung jawab SPBU

Terkait hal tersebut ia pun tidak dapat berbuat apa-apa, karena ia hanya melaksanakan tugas yang di amanahkan kepadanya.

“Untuk pengisian bahan bakar jenis solar memang kita batasi, misalnya kendaraan Truk yang kita batasi hanya dapat membeli Solar berkisar Dua ratus Ribu sampai Tiga ratus ribu saja,” ujarnya.

Baca Juga :  Krakatau Steel Akan Tambah Kepemilikan di Krakatau Posco Jadi 50%

Lain daripada itu, untuk kendaraan kecil yang menggunakan bahan bakar solar ia batasi, dengan nominal dua ratus ribu per mobilnya, supaya dapat tercukupi.

Sedangkan untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar jenis Pertalite sampai saat ini belum ada pembatasan pembelian.

“Harapan saya kedepannya, semoga terjadinya kelangkaan bahan bakar jenis Solar ini segera teratasi, agar tidak terjadi lagi antrian panjang yang menggangu pengguna jalan lainya,”pungkasnya.

(Mayangkit S)

Lanjut membaca
Advertisement
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *